Selasa, 05 September 2017

Cerita Dewasa Kurenggut Perawan Pacarku

Selamat datang di situs Kisah Birahi 77! Pada postingan pertama ini, KisahBirahi77 akan membagikan Cerita Dewasa Kurenggut Perawan Pacarku yang siap membakar nafsu birahi anda. Cerita ini berasal dari pengalaman pribadiku saat masih duduk dibangku SMA. Langsung saja dinikmati ceritanya yah!

Cerita Dewasa Kurenggut Perawan Pacarku

Perkenalkan, namaku adalah Erwin... Saat masih duduk di bangku SMA, aku memiliki seorang pacar bernama Juni. Pacarku ini orangnya sangat supel, cantik, serta memiliki tubuh yang sangat mulus. Sangat disayangkan, waktu itu aku hanya menjalani hubungan percintaan dengannya selama 7 bulan.

Aku adalah tipe pria yang suka bertukar pikir dengan pacarku... Berbagai macam hal sering menjadi bahan perdebatanku dengan juni, termasuk hal-hal yang berbau seksual. Juni sering kujelaskan mengenai istilah-istilah seks, cara merangsang pasangan, hingga berbagai posisi dalam melakukan hubungan seks.

Komunikasi adalah Kunci Sukses Sebuah Hubungan

Pada suatu hari, aku mengajak juni untuk berkunjung ke rumahku.. Bagaikan mendapatkan angin segar, ternyata Juni menerima ajakan yang kutawarkan... Hanya saja, Juni akan datang jika dirumahku sedang sepi. Aku sempat curiga, mengapa Juni ingin datang di saat rumahku sepi?

Karena secara kebetulan keluargaku sedang pergi ke Malang untuk memenuhi undangan pernikahan saudaraku, akhirnya Juni berhasil kuajak untuk datang.

"Jadi dirumah kamu benar-benar tidak ada orang?" tanya Juni penasaran.

"iya jun... cuman tinggal aku dan pembantuku... Ya sudah kita berangkat sekarang yuk.." ajakku

Sesampainya dirumahku, aku langsung mengajak juni ke kamarku yang terletak di lantai atas. Langsung kuyalakan komputer untuk menyetel lagu... Sedangkan Juni langsung pergi menuju Kamar Mandi untuk berganti baju.

Cerita Dewasa Kurenggut Perawan Pacarku Saat SMA


Ketika Juni keluar dari kamar mandi, aku sempat terkaget melihat pakaian yang ia kenakan. Juni memakai Tank top berwarna hijau dengan bawahan hot pants... Dapat terlihat dengan jelas tubuh mulusnya yang berwarna kecoklatan.

"Kok tumben kamu pakai baju terbuka seperti itu?" tanyaku kebingungan

Juni hanya tersenyum manis membalas pertanyaanku... Ia langsung duduk dipangkuanku sehingga tiba-tiba saja aku menjadi terangsang. Wangi tubuhnya benar-benar membuat batang kontolku mulai mengeras...

Tanpa basa-basi lagi, aku langsung menciumi bagian belakangan leher Juni... Kudekatan mulutku ke arah telinganya, kemudian kugigit halus daun telinga Juni...

"ihhh... Geli tau sayang...." Lirih Juni kegelian.

Aku hanya tersenyum kemudian langsung mengarahkan seranganku ke bibir tipisnya... Tidak tinggal diam, Juni langsung membalas ciumanku dengan ganasnya.. sampai-sampai aku dibuatnya kesulitan bernapas. Juni yang baru pertama kali berciuman terlihat sudah sangat mahir mengikuti irama permainanku.

Mungkin saja Juni menjadi mahir karena sering membicarakan hal-hal yang berbau seksual denganku. Karena kurang puas, Juni mulai menantangku dengan menggesek-gesekkan pantatnya tepat di atas batang kontolku.

"Katanya kamu mahir dalam melakukan hubungan seks... Coba buat Juni terkesan dengan permainan kamu dong..." Kata Juni sambil terus menggodaku.

Mendengar perkataan itu, seketika batang kontolku menjadi semakin memberontak dari balik celana.. Karena sudah tak bisa menahan nafsu birahiku, akhirnya aku mengajak Juni untuk berpindah ke kasur.. Kami kembali berciuman dengan posisi tertidur... terdengar bunyi air liur hasil pergulatan bibir dan lidah kami berdua.

Cerita Dewasa Kurenggut Perawan Pacarku Yang Lugu


Secara perlahan, kuturunkan tali tanktopnya sehingga payudaranya dapat terlihat dengan jelas. Tapi Juni menghentikan tanganku lalu bertanya “eeeiiits mau liat nenenku ya ?” Aku langsung mengangguk untuk menjawab pertanyaannya

Terbukalah bagian atas tubuhnya Juni dengan payudara yang menggantung kencang. Sambil berciuman kumainkan payudaran Juni dengan meremas-remas dan memencet pentilnya dengan lembut. Juni mulai mendesah karena rasa nikmat yang ia rasakan.

Lalu aku jilati payudara Juni sambil menggigit pentil susunya dengan pelan. Lagi-lagi Juni hanya bisa pasrah menikmati rangsangan yang aku berikan. “aaaahh enak winn, terusin yaaah” Rintih Juni keenakan. Tanpa Juni sadari, tanganku mulai menggerayangi bagian bawah tubuhnya.

Karena Juni menggunakan celana pendek, aku dapat dengan mudah memasukkan jari-jariku ke dalam liang vaginanya. Permainanku langsung kuhentikan sejenak.... Aku bertanya kepada Juni, "Apakah kamu rela melepaskan keperawananmu untukku?..” Juni langsung mengangguk pertanda ia setuju.

Akhirnya kami berdua langsung melepaskan seluruh pakaian yang melekat pada tubuh kami... Aku hanya bisa terdiam membisu melihat tubuh langsing Juni yang mulus itu. Setelah itu, Kami langsung kembali ke kasur untuk melanjutkan permainan tadi. Kami melakukan ciuman lagi sembari tanganku bermain di lubanng vagina dan payudaranya. 

Lalu ku masukkan kedua jari tangan kananku ke lubanng vaginanya,,, Terasa Lubang Vagina Juni sudah sangat basah... Aku langsung mengocok vaginan Juni dengan kedua jariku. Sehingga Juni mulai mendesah lebih keras dari sebelumnya.

Tiba-tiba, Juni langsung memegang batang kontolku yang sudah tegang dengan sempurna. Lalu aku berkata “eeehh sayang kita ganti posisi aja yuk jadi posisi 69 gitu ?” Juni mengangguk lagi. Kami akhirnya kami bertukar posisi dan waaah terlihat jelas vagina Juni yang masih sempit dan wangi ditutupi dengan bulu-bulu jembutnya yang lebat.

Legitnya Memek Juni Pacarku 


Aku langsung memainkan jariku sambil menjilati vagina Juni... Sedangkan Juni terlihat sibuk menghisap serta mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali, kugigit lembut vaginanya sehingga ia merintih keenakan..

Juni pun tidak tinggal diam.. Ia ikut membalas dengan menggigit balik batang kontolku itu... "aaawww... Sakit... tapi enak... Ahhhh terusin Jun... Ahhhhhh!!" Erangku keenakan

Tiba-tiba saja, cairan hangat mengalir keluar dari lubang Vagina Juni menandakan kalau ia sudah mendapatkan orgasme. Secara refleks, aku langsung menghisap seluruh cairan tersebut tanpa tersisa sedikitpun.

Setelah memberikan Juni waktu untuk beristirahat, ia langsung melanjutkan kegiatan menyepong dan mengocok kontolku. Juni melakukan semua itu seperti seseorang yang sudah sangat berpengalaman.

Selama 25 menit kami melakukan posisi 69, Juni berkata “Win coba masukin dong....” aku bersemangat sekali ketika Juni berkata seperti itu. Aku langsung saja mengangkat Juni keatas tubuhku dan menempatkan vaginanya tepat diatas kontolku yang sudah tegang.

Walaupun agak licin tapi kontolku dapat masuk dengan mudah membelah vaginanya yang sempit. Juni menjerit kesakitan “ooooouuuuuch perih win........Kenapa sakit begini?” aku seketika menjawab “tenang aja pertama-tama memang sakit.. tapi nanti bakal enak kok."

Juni hanya mendesah sedangkan aku menambah kecepatanku naik turun sembari meremas-remas payudaranya. “uuuuuuh aaaaaaahh ooooouuuuch iiiiiihh sakit...... sakit...... tapiii enak..... uuuuuuuh…” Juni juga sudah tampak sangat lemas. Aku mengubah posisiku dengan posisi tubuh Juni menungging dan aku berada diatasnya. Lagi-lagi aku mengatur kecepatanku agar stabil.

Juni hanya menjerit dengan penuh kenikmatan. Lalu aku bertanya “kamu udah mau orgasme belum sayang ?” Juni menjawab “aku bentar lagi nih kayaknya mau keluar.” Aku langsung mengantisipasi hal tersebut. Aku ajak ia duduk saling berhadapan masih dengan kontolku yang berada didalam lubang vaginanya. Dengan begini kan pasti lebih enak jelasku.

Karena Juni sudah mau keluar aku percepat saja gerakanku. Sambil berciuman dan tanganku yang meremas payudaranya aku terus mempercepat gerakanku. “aaaahh wiinn… ooooh yeeeaaah… terus win…”, kata Juni. Lalu aku merasakan vagina Juni seperti menyempit dan ada cairan hangat yang menyentuh kontolku. “aduh aku keluar juga win”, kata Juni. Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan permainan kami.

Nikmatnya Bercinta


Setelah cukup lama bermain dalam posisi tersebut, akhirnya aku memutuskan untuk mengganti posisi. Dengan posisi tubuh juni yang terbaring lemas di bawah, langsung kutarik kedua kaki Juni ke atas pundakku.. Sehingga pada saat ini, Vagina Juni benar-benar dapat terlihat dengan jelas

Tanpa pikir panjang, langsung kucoblos Vagina Juni dengan batang kontolku dan kugenjot dengan sangat cepat....

"Aaaahhhhh...... Ughhhhhhhhhhhh.... Eeeeenaaaaakk..... Sayang...." Rintih Juni pelan.

Juni sudah terlihat kelelahan sehingga aku langsung menghentikan genjotan kontolku. Aku menjadi sangat kasihan melihat tubuhnya yang sudah sangat lemas tak berdaya... Akhirnya, kuputuskan untuk menghentikan persetubuhan ini....

Karena aku belum mencapai orgasme, langsung kusuruh juni untuk mengulum dan mengocok batang kontolku. Sehingga beberapa menit kemudian, cairan spermaku sudah muncrat memenuhi mulut Juni.

"Ughh.. Nikmat sekali sayang.." Kataku kepada Juni

Akhirnya kami berdua tertidur lelap dalam keadaan telanjang bulat.

Tidak terasa hari sudah semakin gelap... Saat maghrib, kami terbangun dalam keadaan telanjang bulat.. Aku dan Juni memutuskan untuk mandi... Setelah itu, langsung kuantar Juni pulang ke rumahnya tepat sebelum keluargaku pulang.

Memang persetubuhan itu adalah pengalaman pertama bagi juni... tetapi tidak bagiku! Setelah kejadian itu, hubunganku dengan Juni menjadi semakin intim.. Kami sering melakukan hubungan seks di rumahnya ataupun di dalam mobil... Oh Juni... Nikmat sekali tubuhmu...

TAMAT

Artikel Terkait

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon