Senin, 18 September 2017

Cerita seks Ngesek dengan Tetangga Kamarku

Kisah Birahi 77 || Cerita seks Ngesek dengan Tetangga Kamarku - Nama saya Jeffry dan saya saat ini sedang kuliah di salah satu PTS di salah satu kota besar di Indonesia, dan hari ini adalah hari pertama saya datang ke kota ini karena besok perkuliahan saya sudah dimulai.



Setelah sampai dari kampung, maka saya langsugn ke tempat kost saya berhubung saya sendiri sebetulnya belum mengenal kost baru itu. Sesampainya saya segera menekan bel tapi kemudian terdengar dari rumah sebelah seorang wanita setengah baya memanggil saya dan berkata :

"Kamu Jeffry yach?"
Dan saya menjawabnya,
"Iya, kok tahu?" tanya saya penuh rasa ingin tahu.
Kemudian wanita itu langsung berkata,"Nggak, saya ini adalah ibu kost rumah ini dan saya menepati rumah di sebelah sini."
Lalu saya bergumam,
"Ooh.."

Setelah itu ibu ini segera membawa saya untuk masuk dan mengenalkan tempat kost ini.

Kemudian di dalamnya ibu itu segera menjelaskan keadaan rumahnya, rumah ini terdiri dari 4 tingkat dan di dalam telah ada penghuninya yakni sepasang suami istri yang menyewa tingkat 2, seorang wanita yang menempati tingkat 3 dan 3 orang mahasiswa dari luar kota yang menghuni tingkat 4 yang terdiri dari 4 ruangan kamar 3×2 meter dan kami masing-masing menempati kamar-kamar ini, dan kamar untuk saya lansung mengarah ke arah tempat jemuran.

Setelah itu saya pun berkenalan dengan para mahasiswa ini dan malamnya ketika kami sedang menonton TV (yang di letakkan di tingkat 3) tercium oleh saya wangi parfum yang sangat menggoda. Ternyata seorang wanita yang saya kira berumur sekitar 35 tahun naik ke atas dan dialah yang menempati kamar di tingkat 3 ini.

Awalnya Ngesek dengan Tetangga Kamarku


Lalu saya pun segera berkenalan dengannya dan dia bernama Eva, tapi dilihat dari bentuk tubuh dan wajahnya dia tak beda dengan wanita usia 20-an. Wajahnya terpandang sangat manis belum lagi dada dan pinggulnya yang sangat menawan.

Sungguh membuat saya menelan ludah. Lalu saya tahu dari ketiga temen saya kalau Mbak Eva ini bekerja di salon dan mungkin saja menjadi simpanan seorang pria, lalu saya mengangguk tanda mengerti.

Tidak terasa saya sudah menempati di kost itu nyaris 2 minggu dan jika di pagi hari rumah itu sering kosong dikarenakan selain ketiga teman baru saya itu kuliahnya pagi, Mbak Eva juga sering keluar rumah dan sepasang suami istri itu juga jarang pulang ke rumah ini.

Pendeknya jika  pagi hari saya selalu sendirian, dan pagi ini saya bangun tentu saja situasi sunyi senyap dan saya pandang keluar jendela yang mengarah ke tempat jemuran terlihat oleh saya dijemur celana dalam yang berwarna hitam dan tentu saja saya tahu kalau itu adalah celana dalam Mbak Eva, tapi entah kenapa timbul niat saya untuk melihat CD itu dari dekat.

Lalu saya pun langsung keluar dan sesudah melihat situasi cukup aman saya segera mengambilnya ke dalam kamar saya dan di dalamnya saya segera mencium CD itu dan tercium wangi deterjen yang harum.

Belum puas dengan tindakan itu, saya segera menurunkan celana sekaligus dengan CD saya dan segera memakai CD itu dan tampak oleh saya sangat memikat yaitu terdapat renda di sekelilingnya dan sekitar selangkangannya terdapat jala-jala yang kalau dipakai oleh Mbak tentu akan tampak di jala-jala ini bulu kemaluannya.

Langsung saja kemaluan saya segera menegang dan setelah mengembalikan CD-nya ke tempat semula. Saya segera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan tentu saja saya segera melakukan onani untuk memuaskan nafsu saya.

Keinginan Ngesek dengan Tetangga Kamarku


Sesudah peristiwa itu saya hampir setiap pagi memiliki kegiatan rutin yaitu mengamati CD Mbak Eva dan tentu saja menggunakannya sambil melihat keindahannya, dan tidak lama setelahnya saya sudah hampir dapat mengetahui jumlah CD Mbak Eva (mungkin karena selalu mengamati CD-nya), CD Mbak berjumlah sekitar 6 potong dan setiap potongnya mempunyai keunikannya baik dalam coraknya maupun warnanya sepeti warna hitam berenda, warna pink beserta lipatan lipatan kecil, dan warna kuning kilat.

Tapi yang paling menarik menurutku adalah CD warna putihnya yang setengahnya yaitu bagian depannya terdiri dari renda dan bagian belakangnya terbuat dari sutra. Selain itu saya pun suka CD-nya berwarna biru langit dan di mukanya yaitu tepat di arah selangkangannya termuat gambar seekor kucing dengan gaya menyodorkan tanda "peace" (lucu juga CD ini dalam pikiranku).

Semuanya berjalan lancar hingga suatu pagi ketika bangun tentu saja saya segera melihat keluar dan tampak oleh saya CD Mbak. Lalu saya bermaksud untuk mengambilnya untuk diamati.

Setelah melepas jepitan jemurannya dan mengambilnya tiba-tiba terdengar ada suara orang naik ke atas dan tentu saja saya kaget dan segera membuang CD-nya ke lantai lalu saya berniat kembali ke kamar ku, tetapi baru sampai di pintu saya memandangi Mbak sedang menggunakan baju tidur terusannya dan Mbak Eva bertanya kepada saya,

"Lho baru bangun yach?" lalu saya membenarkan dan bertanya, "Mbak nggak kerja hari ini?" dan dijawab, "Nggak, malas tuh," dan saya segera masuk ke kamar saya dengan perasaan was-was lalu tak berapa lama kemudian terdengar pintu kamar saya diketuk, dengan perasaan berdebar saya membuka pintunya.

Terlihat di luar Mbak Eva dan dengan mata tajam Mbak mengatakan, "Boleh saya masuk? saya ingin bicara sama kamu," dan saya pun membiarkan Mbak Eva masuk lalu Mbak Eva masuk dan bertanya sama saya,

Asyiknya Ngeseks dengan Eva


"Kamu tadi mau mengambil celana dalam saya yach?"
"Nggak kok."
"Apanya yang tidak, faktanya itu CD saya jatuh di lantai sedangkan saya telah menjepitnya dengan kuat."

Seperti sudah tak dapat diumpetkan saya pun menbenarkan jika saya yang mengambilnya. Lalu Mbak berkata lagi,

"Sudah berapa lamu kamu melakukan ini?"
"Sudah hampir 2 minggu Mbak."
"Apa yang kamu lakukan dengan CD saya?"
"Saya menciumnya lalu memakainya, itu saja kok nggak ada yang lain."

Lalu Mbak Eva tersenyum dan mengatakan, "Apa enaknya kamu mencium dan menggunakannya, kamu mau tidak memandang saya yang menggunakannya dan mencium wangi yang sebenarnya?"

Seperti mendapat kesempatan emas lalu saya berkata, "Ah.. Mbak jangan bercanda ah.."
Dan Mbak Eva berkata, "Nggak, saya tidak bercanda, saya serius, jika kamu tidak mau yach sudah, Mbak mau turun," sementara Mbak Eva membalikkan badannya.

Tapi saya segera menarik tangannya dan segera berkata, "Saya mau kok Mbak!"
Sebaliknya tangan saya satunya lagi langsung menarik rok baju tidurnya ke atas dan terlihat oleh saya CD-nya yang sebagai kesukaan saya yaitu CD berwarna putih dengan renda di bagian depan dan bagian belakangnya terbuat dari sutra.

Lalu Mbak Eva berkata, "Ih.. kamu jangan gitu ah..’" tapi saya segera mencium bibirnya yang mengoda itu dan Mbak Eva membalasnya dengan hisapan dan gigitan kecil dan tangannya memegang kemaluan saya yang telah mulai memadat itu, lalu saya mengeluarkan ciuman saya sedangkan tangan Mbak Eva tengah di kemaluan saya maupun cuma dari luar celana tidur saya.

Ngeseks Dengan Eva Juga Menikmatinya


Kemudian saya segera mendorong tubuh Mbak Eva untuk merapat di dinding, dan kemudian tangan saya mulai bergerilya di daerah sensitifnya dan tentu saja dari luar CD-nya tapi tak lama kemudian sebab tak sabar saya segera menyodorkan tangan saya ke dalam CD-nya dan menyentuh kemaluannya, Mbak Eva mendesau"Uuh.. geli Jeff.. tapi nikmat sekali.. terus.. enak sekali.. uh.. ah.." Lalu tak lama kemudian kemaluan Mbak Eva sudah mulai basah.

Karena sudah terangsang maka Mbak Eva segera mendorong tubuh saya ke tempat tidur dan dengan segera Mbak Eva memeloroti celana saya dan CD saya, lalu dengan pelan dia menjilat kepala kemaluan saya yang telah mengeras itu akhirnya memasukannya ke dalam mulutnya sampai masuk semuanya ke dalam mulutnya dan menghisapnya kayak menghisap es batangan.

Tanpa sadar karena keenakan saya mendesah, "Uh.. enak sekali Mbak.. isap terus Mbak.. jangan berhenti..!" Lalu tangan saya sedari menarik rambutnya dan mengekang kepalanya terus, dan kaki saya mulai menegang akibat keasyikan, lalu Mbak Eva menghentikan aktivitasnya.

Kemudian Mbak Eva mulai membuka baju piyamanya dan tampaklah oleh saya sepasang buah dadanya yang sangat menantang terbungkus oleh BH yang unik sekali, tapi seperti sudah tidak tahan Mbak Eva segera melucuti BH-nya dan melepas CD sutranya.

Terlihat oleh saya pandangan yang sangat indah dengan payudara  yang bulat dan pentilnya yang berwarna kecoklatan menegang dan paha yang mulus tapi yang paling menarik adalah bagian selangkangan yang ditumbuhi pelindung alami yang cukup lebat tapi terbentuk dan terawat sangat rapi, sungguh membuat saya menelan ludah.

Kenikmatan Ngesek dengan Mbak Eva


Lalu Mbak Eva tiba ke atas tubuh saya, dan di posisi jongkok kemudian menepatkan lubang kemaluannya ke arah kepala kemaluan saya. Begitu tersentuh, saya dan Mbak Eva menjerit pelan bersamaan, "Uuh.." dan dengan pelan Mbak Eva menekan lubang kemaluannya dan kepala kemaluan saya amblas ke dalamnya meskipun tidak terlalu susah tapi buat ukuran wanita seperti Mbak Eva kemaluannya tergolong sangat sempit, dan Mbak Eva berteriak,

"Aduh.. sakit sekali.. tapi terasa nikmat," dan saya tak hentinya menjerit, "Terus Mbak.. nikmat sekali kemaluannya.. terus Mbak.." lalu Mbak Eva makin menekan turun tubuhnya dan tak lama kemudian maka tibalah semua batang kemaluan saya yang tergolong ukuran besar itu ke dalam lubang surgawinya.

Kemudian tubuh Mbak Eva segera menimpa badan saya dan berteriak, "Aduh sakit sekali.. uh.. aduh.. uh.. ahh.." Sesudah istirahat hampir 5 menit lamanya Mbak Eva mulai bangkit dan batang kemaluan saya tentu saja masih di dalam lubang kemaluannya.

Lalu Mbak Eva mulai mengdorong pinggulnya maju-mundur dengan tangannya menopang pada tubuh saya dan terdengar suara tubuh kami beradu, "Piak pret piak.." dan bersama gerakan yang liar Mbak Eva memanjati tubuh saya dan dengan terus menggoyang tubuhnya dan terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatan dunia dan terus mendesah, "Uuh.. ah.. ah.. nikmat sekali.. uh.. ah.." Sedangkan tangan saya tak hentinya meremas buah dadanya dan memainkannya.

Lalu setelah hampir 10 menit Mbak Eva mengatakan, "Saya mau sampai.."
Saya pun berkata, "Saya juga Mbak.. tahan sebentar lagi.."
Tak lama setelahnya terdengar Mbak Eva menjerit "Uuh.. saya sampai.. uh.."

Dan saya juga sadar bendungan saya sudah jebol dan mendesah, "Uh.. saya juga.. nikmat sekali.. ahh.. enakk.." dan dirasakan adanya cairan hangat pada kemaluan saya, lalu Mbak Eva jatuh lemas di tubuh saya, sedangkan kemaluan saya juga belum dicabut keluar karena kami sudah lemas sesedah pertempuran yang hebat tersebut.

Besarnya Nafsu Terhadap Eva


Lalu sesudah nyaris 15 menit Mbak Eva bangkit dan dengan tersenyum berkata, "Nikmat sekali Jeff.. kamu hebat dech.." dan saya mengatakan, "Sekali lagi dong Mbak.. yach..!" tapi Mbak Eva berkata, "Lain kali aja yach, Mbak capek..’ Lalu saya mengiyakannya dengan sangat kecewa.

Lalu Mbak Eva bangkit dan berniat mengambil pakaiannya, tetapi memandang bukit kemaluannya Mbak Eva, nafsu saya bangun kembali. Lalu saya menarik tangan Mbak Eva serta mendorongnya merapat ke dinding lalu saya jongkok dan saya benamkan kepala saya ke selangkangan Mbak Eva dan dengan pelan saya menjilatinya, dan Mbak Eva mendesah,

"Aduh.. geli.. ah.. udah dech!" dengan tangannya menekan kepala saya, tapi saya tidak mengacuhkan peringatannya dengan masih memainkan lidah saya pada kemaluannya. Setelah seluruh bulu kemaluan Mbak Eva basah, saya beralih ke klitorisnya dan Mbak Eva mendesah hebat sambil menjambaki rambut saya,

"Uuh.. terus.. asyik sekali.. benar.. ah.. ahh.. ehmm.." dan dengan saja lidahku bermain pada klitoris dan lubang kemaluannya. Tak lama kemudian jambakan Mbak Eva makin dahsyat dan menjerit serta mencapai orgasme keduanya, "Aduh.. saya sampai.. terus Jeff.. uh.. ehm.. uh.. hu.." dan saya segera menghisap habis seluruh cairan kemaluannya.

Sesudahnya rada lama Mbak Eva mulai tenang dan setelah itu saya bangun tapi tubuh Mbak Eva seperti kehilangan keseimbangan dan ingin jatuh, beruntung saya segera menangkapnya dan dia berkata, "Huh.. kamu ini, Mbak lemas sekali gara-gara kamu.."

Dan saya berkata, "Sorry Mbak, soalnya saya nafsu sekali melihat Mbak, tapi Mbak musti janji yach, lain kali Mbak harus menebus kekurangan hari ini."

Keinginanku Untuk Melakukannya Kembali dengan Mbak Eva


Mbak mengatakan, "Iya dech.. Mbak janji tetapi sekarang Mbak harus istirahat, Mbak lelah sekali, jika sudah pulih Mbak pasti melayani kamu lagi, tetapi sekarang sebagai hukuman kamu musti nemenin Mbak ke bawah, soalnya Mbak lelah sekali nanti jatuh lagi."
Saya berkata, "Beres Mbak!"

Setelah mengantar Mbak Eva ke tempat tidurnya saya mencium pipinya dan berkata, "Selamat beristirahat Mbak!" Mbak Eva tersenyum. Sebelum keluar dari kamarnya, tangan saya pun meremas payudaranya yang empuk sebaliknya tangan satu lagi bergerilya pada dalam CD-nya dan memainkan bukit kemaluannya. Mbak segera melototkan matanya kepada saya dan saya segera berlari keluar dengan tersenyum dan Mbak berkata,

"Dasar kamu ini nggak pernah puas yach.. dan tolong kunci pintunya..!" dan saya menjawabnya penuh kepuasan, "Beres Mbak..’ Lalu saya kembali ke kamar tidur saya lagi.

Lihat Juga :

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon